LIGA335 – Thailand tengah berduka setelah Istana Kerajaan mengumumkan wafatnya mantan Ratu Sirikit, ibu dari Raja Thailand saat ini, Raja Maha Vajiralongkorn, sekaligus istri dari mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, raja dengan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah negeri tersebut.
Menurut pernyataan resmi Istana, Ratu Sirikit menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (24/10/2025) pukul 21.21 waktu setempat di Rumah Sakit Chulalongkorn, Bangkok, pada usia 93 tahun.
Ratu Sirikit sebelumnya dikabarkan menderita infeksi darah sejak 17 Oktober, dan meski telah menjalani perawatan intensif, kondisi kesehatannya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
Perdana Menteri Batalkan Kunjungan ke Malaysia
Menyusul kabar duka ini, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul membatalkan keberangkatannya ke Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN yang dijadwalkan berlangsung pada 26–28 Oktober.
Sebagai gantinya, Anutin menggelar rapat kabinet darurat guna membahas persiapan upacara pemakaman kerajaan. Media lokal The Nation melaporkan bahwa suasana rapat berlangsung penuh kesedihan, dengan seluruh pejabat hadir mengenakan pakaian serba hitam sebagai tanda berkabung.
PM Anutin dijadwalkan akan berangkat ke Malaysia pada Minggu (26/10), bertepatan dengan agenda penting di mana Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja setelah konflik perbatasan yang sempat memanas pada Juli lalu.
Masa Berkabung Nasional dan Prosesi Kenegaraan
Raja Vajiralongkorn telah mengeluarkan dekret kerajaan yang menetapkan masa berkabung resmi selama satu tahun bagi anggota keluarga kerajaan dan para abdi dalem, dimulai sejak tanggal wafatnya sang Ratu Ibu.
Jenazah almarhumah Ratu Sirikit akan disemayamkan di Istana Agung (Grand Palace) Bangkok, tempat suci yang menjadi lokasi penghormatan terakhir bagi para anggota keluarga kerajaan Thailand.
Ratu yang Dikenang dan Dicintai Rakyat
Meski namanya sering berada di balik bayang-bayang sang suami dan putranya, Ratu Sirikit tetap menjadi sosok yang sangat dicintai rakyat Thailand. Hari ulang tahunnya yang jatuh pada 12 Agustus bahkan ditetapkan sebagai Hari Ibu Nasional di Thailand.
Pada masa demonstrasi besar yang digerakkan oleh mahasiswa pada 2020–2021, yang sempat menuntut reformasi monarki dan penghapusan undang-undang lese majeste, Ratu Sirikit dan mendiang Raja Bhumibol tetap dihormati, sementara kritik publik lebih banyak ditujukan kepada Raja Vajiralongkorn.
Di Thailand, keluarga kerajaan dihormati layaknya sosok semi-ilahi, dengan potret besar berbingkai emas menghiasi ruang publik hingga rumah warga. Undang-undang yang melindungi monarki pun termasuk yang terketat di dunia.
Kisah Cinta dan Dedikasi Seorang Ratu
Beliau lahir pada 1932 di Bangkok dari keluarga bangsawan terkemuka, Sirikit tumbuh dalam lingkungan istimewa. Ia bertemu Bhumibol Adulyadej pada 1948 di Paris, saat ayahnya menjabat sebagai duta besar Thailand untuk Prancis. Kala itu, Sirikit baru berusia 16 tahun, dan tengah menempuh studi musik dan bahasa.
Dua tahun kemudian, pada 28 April 1950, keduanya menikah – hanya seminggu sebelum Bhumibol dinobatkan sebagai Raja Rama IX dari Dinasti Chakri. Dari pernikahan tersebut lahir empat anak: Raja Maha Vajiralongkorn, serta tiga putri – Ubolratana, Sirindhorn, dan Chulabhorn.
Ikon Mode dan Ratu Pembangunan
Ratu Sirikit dikenal luas sebagai ikon mode internasional, sering tampil anggun dalam busana tradisional maupun rancangan desainer ternama dunia. Bersama Raja Bhumibol, ia berkeliling dunia sebagai duta goodwill, memperkenalkan budaya dan diplomasi Thailand ke berbagai negara.
Memasuki dekade 1970-an, pasangan kerajaan ini berfokus pada pembangunan pedesaan dan kesejahteraan rakyat, mendirikan berbagai program sosial untuk mengatasi kemiskinan, deforestasi, dan kecanduan opium di wilayah pegunungan utara.
Melalui program-program itu, Ratu Sirikit menunjukkan kepeduliannya terhadap rakyat kecil dan lingkungan hidup. “Kesalahpahaman sering terjadi antara masyarakat pedesaan dan kaum kaya di Bangkok,” ujarnya dalam wawancara dengan Associated Press pada 1979 – kalimat yang menggambarkan dedikasi sosialnya sepanjang hidup.
Warisan Abadi Seorang Ibu Bangsa
Kepergian Ratu Sirikit meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Thailand. Sosoknya dikenang sebagai “Ibu Bangsa” yang penuh kasih, elegan, dan berdedikasi tinggi terhadap kemajuan rakyatnya.
Dengan wafatnya beliau, era penting dalam sejarah monarki Thailand resmi berakhir, namun warisan kasih, kepedulian, dan keteladanan Ratu Sirikit akan terus hidup di hati rakyat Thailand untuk generasi-generasi mendatang.
Sumber: memleketi.com